Nikmatnya Kuliner Sambelan Nasi Jagung Sendi di Jalur Pacet - Cangar

April 2017
Sudah beberapa kali saya mencoba sambelan nasi jagung di jalur pacet - cangar. Sudah menjadi suatu kewajiban jika setiap kali melewati jalur ini terasa kurang kalau tidak beristirah sejenak di daerah sendi untuk sekedar ngopi ataupun mencoba kuliner sambelan nasi jagungnya. Sebagai tambahan kalau kalian kuliner sambelan nasi jagung disini akan ditemani sejuk dan dinginnya hawa pegunungan.

Daerah sendi sendiri berada di tengah-tengah perjalanan dari arah Mojokerto - Batu ataupun sebaliknya. Kesempatan pertama kali mencoba kuliner sambelan nasi jagung disini berawal dari salah satu teman dari mojokerto yang mengajak untuk jalan-jalan di melewati jalur Cangar. Waktu itu sekitar 5 tahun yang lalu jumlah para pedagang yang berjualan hanya sekitar puluhan sangat berbeda dengan sekarang yang sudah penuh dan bahkan di jalur menurun ke arah Pacet Mojokerto juga sudah ada warung-warung yang menjual sambelan nasi jagung.

Kuliner sambelan nasi jagung sendi di jalur pacet-cangar
Suasana Sendi saat Kabut Datang

Kuliner sambelan nasi jagung sendi di jalur pacet-cangar
Kabut Ketika Menyelimuti Daerah Sendi
Suasana sejuk bercampur kabut menjadi pelengkap ketika kalian kuliner di Sendi. Namun kabut itu tidak pernah bisa diprediksi kapan datangnya. Untuk kali ini saya akan menceritakan perjalanan saat mampir ke Sendi dari arah atas Kota Batu Malang.

Ketika itu saya dari malang menghadiri acara resepsi pernikahan dan berlanjut membeli burung kenari di Pasar Burung Splendid. Jadi setelah selesai berbagai keperkuan disana saatnya untuk kembali ke Gresik melewati jalur Cangar. Sekedar informasi kalau melewati jalur ini dapat mempersingkat waktu tempuh dan tentunya jakurnya tidak membosankan karena di sepanjang perjalanan ditemani dengan sejuknya hawa pegunungan.

Suasana pegunungan jalur cangar
Suasana Pegunungan Jalur Cangar

Suasana pegunungan jalur cangar
Perkebunan Warga di Sekitar Jalur Cangar
Kondisi jalan di jalur ini memang naik turun namun sangat bagus dan bisa dijadikan rekomendasi untuk sekedar jalan-jalan menikmati sejuknya hawa pegunungan. Sepanjang perjalanan dari arah Kota Batu banyak para pedagang berjualan buah-buahan hasil perkebunan sedangkan dari arah Pacet sampai sendi mayoritas pedagang warung sambelan nasi jagung. Jadi kalian bisa membeli oleh-oleh ataupun mengisi perut.

Tidak terasa setelah beberapa menit perjalanan kira-kira setengah perjalanan sampailah di daerah Sendi. Disana kebetulan warung yang saya pilih warung Bu Ti yang berjualan berbagai macam makanan namun tetap saja untuk pesanannya memilih menu Paketan Sambelan Nasi Jagung plus Mie Goreng biar makin kenyang.

Kuliner sambelan nasi jagung sendi
Mampir Sejenak Kuliner Sambelan Nasi Jagung di Daerah Sendi
Perut sudah kenyang dan sebelum semakin larut perjalanan berlanjut lagi untuk turun ke arah Pacet Mojokerto.
Note:
- Dibutuhkan konsentrasi ekstra dan kondisi kendaraan harus dalam kondisi yang fit mengingat jalurnya yang naik turun.
- Sangat disarankan untuk tidak melewati jalur ini saat musim penghujan.
- Jangan pernah lelah untuk merawat bumi kita karena jika tidak suasana sejuk dan keindahan pegunungan seperti ini tidak terlihat lagi.

Sudah beberapa kali saya mencoba sambelan nasi jagung di jalur pacet - cangar. Sudah menjadi suatu kewajiban jika setiap kali melewati jalur ini terasa kurang kalau tidak beristirah sejenak di daerah sendi untuk sekedar ngopi ataupun mencoba kuliner sambelan nasi jagungnya. Sebagai tambahan kalau kalian kuliner sambelan nasi jagung disini akan ditemani sejuk dan dinginnya hawa pegunungan.

Daerah sendi sendiri berada di tengah-tengah perjalanan dari arah Mojokerto - Batu ataupun sebaliknya. Kesempatan pertama kali mencoba kuliner sambelan nasi jagung disini berawal dari salah satu teman dari mojokerto yang mengajak untuk jalan-jalan di melewati jalur Cangar. Waktu itu sekitar 5 tahun yang lalu jumlah para pedagang yang berjualan hanya sekitar puluhan sangat berbeda dengan sekarang yang sudah penuh dan bahkan di jalur menurun ke arah Pacet Mojokerto juga sudah ada warung-warung yang menjual sambelan nasi jagung.

Kuliner sambelan nasi jagung sendi di jalur pacet-cangar
Suasana Sendi saat Kabut Datang

Kuliner sambelan nasi jagung sendi di jalur pacet-cangar
Kabut Ketika Menyelimuti Daerah Sendi
Suasana sejuk bercampur kabut menjadi pelengkap ketika kalian kuliner di Sendi. Namun kabut itu tidak pernah bisa diprediksi kapan datangnya. Untuk kali ini saya akan menceritakan perjalanan saat mampir ke Sendi dari arah atas Kota Batu Malang.

Ketika itu saya dari malang menghadiri acara resepsi pernikahan dan berlanjut membeli burung kenari di Pasar Burung Splendid. Jadi setelah selesai berbagai keperkuan disana saatnya untuk kembali ke Gresik melewati jalur Cangar. Sekedar informasi kalau melewati jalur ini dapat mempersingkat waktu tempuh dan tentunya jakurnya tidak membosankan karena di sepanjang perjalanan ditemani dengan sejuknya hawa pegunungan.

Suasana pegunungan jalur cangar
Suasana Pegunungan Jalur Cangar

Suasana pegunungan jalur cangar
Perkebunan Warga di Sekitar Jalur Cangar
Kondisi jalan di jalur ini memang naik turun namun sangat bagus dan bisa dijadikan rekomendasi untuk sekedar jalan-jalan menikmati sejuknya hawa pegunungan. Sepanjang perjalanan dari arah Kota Batu banyak para pedagang berjualan buah-buahan hasil perkebunan sedangkan dari arah Pacet sampai sendi mayoritas pedagang warung sambelan nasi jagung. Jadi kalian bisa membeli oleh-oleh ataupun mengisi perut.

Tidak terasa setelah beberapa menit perjalanan kira-kira setengah perjalanan sampailah di daerah Sendi. Disana kebetulan warung yang saya pilih warung Bu Ti yang berjualan berbagai macam makanan namun tetap saja untuk pesanannya memilih menu Paketan Sambelan Nasi Jagung plus Mie Goreng biar makin kenyang.

Kuliner sambelan nasi jagung sendi
Mampir Sejenak Kuliner Sambelan Nasi Jagung di Daerah Sendi
Perut sudah kenyang dan sebelum semakin larut perjalanan berlanjut lagi untuk turun ke arah Pacet Mojokerto.
Note:
- Dibutuhkan konsentrasi ekstra dan kondisi kendaraan harus dalam kondisi yang fit mengingat jalurnya yang naik turun.
- Sangat disarankan untuk tidak melewati jalur ini saat musim penghujan.
- Jangan pernah lelah untuk merawat bumi kita karena jika tidak suasana sejuk dan keindahan pegunungan seperti ini tidak terlihat lagi.

Related Posts:

Berburu Berbagai Macam Burung dan Satwa di Pasar Splendid Malang

April 2017
Ini dia salah satu tempat yang tepat untuk menemukan berbagai macam hewan peliharaan kesayangan kalian yaitu di Pasar Burung Splendid. Namanya memang Pasar Burung namun disana tidak hanya menjual berbagai macam burung namun terdapat juga satwa lainnya seperti kucing, ayam, hamster, ikan dan lain-lain. Pasar Splendid ini berdiri sejak tahun 1960 dan tidak jauh dari Balai Kota Malang.



Menurut informasi Pasar Splendid memiliki banyak koleksi berbagai macam burung dan untuk harganya sendiri sangat bervariasi dari yang paling murah sampai yang paling mahal. Berawal dari informasi tersebut maka keinginan saya untuk datang kesana semakin besar. Keinginan itu ternyata terjawab sudah karena secara tidak sengaja mendapatkan undangan resepsi pernikahan yang berlokasi di Kota Malang juga. Jadi sangat pas sekali kalau nantinya sekalian untuk mampir ke Pasar Splendid.

Keberangkatan menuju Kota Malang untuk menghadiri acara resepsi sengaja pada pagi hari agar setelah selesai siangnya langsung menuju ke lokasi Pasar Burung Splendid untuk berburu burung. Tujuan ke Pasar Splendid untuk sekedar melihat-lihat dan mencari burung kenari. Melalui bantuan google maps sampai juga di Pasar Splendid. Memasuki area pasar pada awalnya dengan mengendarai motor. Namun pada akhirnya saya dan teman saya memutuskan untuk berjalan kaki melanjutkan menyusuri setiap sudut Pasar Splendid.

Pasar splendid malang
Mencari dan Mencari di Pasar Burung Splendid

Pasar burung splendid
Dan Terus Mencari di Pasar Burung Splendid
Burung-burung yang dijual disini sangat beragam tetapi tetap untuk prioritasnya adalah burung kenari. Alasan untuk memprioritaskan burung kenari dikarenakan harga burung yang tidak terlalu mahal. Maklum pada waktu itu menyesuaikan budget yang ada. Disalah satu kios terdapat berbagai burung kenari yang dijual, sambil melihat-lihat di kios tersebut tidak lupa juga untuk menanyakan harganya.

Pasar splendid malang
Mencari Burung Kenari
Melalui proses tanya jawab didapat informasu kalau ditempat itu untuk satu ekor burung kenari lokal yang sudah jadi sekitar Rp 150.000 ke atas. Setelah mengetahui harganya mulailah proses nego harga namun tidak juga menemui kesepakatan dan mulailah pindah kios lainnya untuk mencari burung kenari dengan harga yang sesuai.

Jalan lagi menyusuri pasar kemudian tak sengaja berlabuh pada seorang penjual di jembatan dan mendapatkan sepasang burung kenari dengan harga yang tidak terlalu mahal yakni Rp 150.000 dengan kelengkapan sangkar serta kerondong yang seadanya dan lanjut kembali pulang.

Note:
Untuk sekedar info kalau kalian kesini jangan asal beli, tawar-menawar terlebih dahulu dan pengetahuan seputar hewan yang akan dibeli juga harus ada agar nantinya apa yang diinginkan sesuai dengan harapan.

Ini dia salah satu tempat yang tepat untuk menemukan berbagai macam hewan peliharaan kesayangan kalian yaitu di Pasar Burung Splendid. Namanya memang Pasar Burung namun disana tidak hanya menjual berbagai macam burung namun terdapat juga satwa lainnya seperti kucing, ayam, hamster, ikan dan lain-lain. Pasar Splendid ini berdiri sejak tahun 1960 dan tidak jauh dari Balai Kota Malang.



Menurut informasi Pasar Splendid memiliki banyak koleksi berbagai macam burung dan untuk harganya sendiri sangat bervariasi dari yang paling murah sampai yang paling mahal. Berawal dari informasi tersebut maka keinginan saya untuk datang kesana semakin besar. Keinginan itu ternyata terjawab sudah karena secara tidak sengaja mendapatkan undangan resepsi pernikahan yang berlokasi di Kota Malang juga. Jadi sangat pas sekali kalau nantinya sekalian untuk mampir ke Pasar Splendid.

Keberangkatan menuju Kota Malang untuk menghadiri acara resepsi sengaja pada pagi hari agar setelah selesai siangnya langsung menuju ke lokasi Pasar Burung Splendid untuk berburu burung. Tujuan ke Pasar Splendid untuk sekedar melihat-lihat dan mencari burung kenari. Melalui bantuan google maps sampai juga di Pasar Splendid. Memasuki area pasar pada awalnya dengan mengendarai motor. Namun pada akhirnya saya dan teman saya memutuskan untuk berjalan kaki melanjutkan menyusuri setiap sudut Pasar Splendid.

Pasar splendid malang
Mencari dan Mencari di Pasar Burung Splendid

Pasar burung splendid
Dan Terus Mencari di Pasar Burung Splendid
Burung-burung yang dijual disini sangat beragam tetapi tetap untuk prioritasnya adalah burung kenari. Alasan untuk memprioritaskan burung kenari dikarenakan harga burung yang tidak terlalu mahal. Maklum pada waktu itu menyesuaikan budget yang ada. Disalah satu kios terdapat berbagai burung kenari yang dijual, sambil melihat-lihat di kios tersebut tidak lupa juga untuk menanyakan harganya.

Pasar splendid malang
Mencari Burung Kenari
Melalui proses tanya jawab didapat informasu kalau ditempat itu untuk satu ekor burung kenari lokal yang sudah jadi sekitar Rp 150.000 ke atas. Setelah mengetahui harganya mulailah proses nego harga namun tidak juga menemui kesepakatan dan mulailah pindah kios lainnya untuk mencari burung kenari dengan harga yang sesuai.

Jalan lagi menyusuri pasar kemudian tak sengaja berlabuh pada seorang penjual di jembatan dan mendapatkan sepasang burung kenari dengan harga yang tidak terlalu mahal yakni Rp 150.000 dengan kelengkapan sangkar serta kerondong yang seadanya dan lanjut kembali pulang.

Note:
Untuk sekedar info kalau kalian kesini jangan asal beli, tawar-menawar terlebih dahulu dan pengetahuan seputar hewan yang akan dibeli juga harus ada agar nantinya apa yang diinginkan sesuai dengan harapan.

Related Posts:

Touring Tipis ke Air Terjun Dlundung Trawas Mojokerto

April 2017
Bermula dari rencana yang ala kadarnya, akhirnya berujung pada keinginan bersama untuk touring tipis-tipis ke daerah Mojokerto. Dari pilihan berbagai tempat tujuan disana ternyata sepakat untuk ke Air Terjun Dlanggu Trawas. Rencana dan tujuan telah ditentukan dan seperti biasa hari H nya jatuh pada waktu weekend. Mengingat rencana touring tipis-tipis itu melibatkan banyak teman jadi weekendlah yang paling tepat waktunya.

Seiring berjalannya waktu, hari yang telah ditentukan untuk touring tipis sudah tiba dan pagi-pagi kami saling kabar supaya nantinya tidak terlalu siang keberangkatannya. Seperti rencana jalan-jalan sebelumnya seringkali waktunya molor dan keberangkatannya siang. Mangkanya untuk meminimalisir hal tersebut pagi-pagi kami sudah saling kabar dan mengumpulkan teman-teman yang lainnya. Singkat kata singkat cerita semuanya sudah berkumpul dan langsung saja mulai perjalannya menuju trawas mojokerto.

Lokasi air terjun dlundung trawas,



Waktu itu jalur yang kami pilih sengaja melewati pacet dengan menelusuri hutan dengan tipe jalan yang naik turun. Di jalur ini mata kita akan dimanjakan dengan hijaunya pepohonan dan diiringi suara merdu dari fauna penghuni hutan. Selain itu di jalur ini kalian juag akan menemukan tempat nongkrong yang hits yaitu di sebuah jembatan yang lokasinya berada ditengah perjalanan antara pacet dan trawas.  Dari sinilah kita memutuskan untuk berhenti sejenak melepas lelah sambil menunggu beberapa teman lainnya. Sambil memanfaatkan waktu yang ada tentunya dokumentasi terlebih dahulu.

Air terjun dlundung trawas mojokerto
Di Jalur Pacet - Trawas
Selesai mendokumentasikanya, perjalannyapun berlanjut kembali. Selang beberapa menit kemjdian sampai juga di air terjun dlundung yang berlokasi di Desa Kemloko Kec. Trawas.

Memasuki lokasi wisata ini waktu itu dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 10.000 dan parkir kendaraan Rp 2.000. Untuk lokasi air terjunnya tidak jauh dari area parkir sekitar 200 m, jadi cukup berjalan beberapa menit saja kita sudah sampai di lokasi air terjunnya.

Disana lingkungannya masih cukup asri dan airnya juga cukup jernih dengan aliran air yang tidak bergitu deras. Namun sayangnya untuk kesadaran para pengunjungnya masih sangat minim sehingga masih terdapat banyak sampah-sampah yang berserakan di lokasi dan terdapat juga aksi vandalisme yang mengurangi keindahan tempat wisata ini.

Jumlah pengunjungnya waktu itu memang lumayan banyak karena bertepatan dengan weekend. Karena banyaknya pengunjung disana jadi untuk spot-spot yang pas sudah dipenuhi pengunjung sehingga dekumentasinya ala kadarnya  saja yang penting tetap eksis.

Touring tipis ke air terjun dlundung mojokerto
Perfotoan Dulu di Dlundung

Touring tipis ke air terjjn dlundung mojokerto
Lanjut Lagi
Selesai perfotoan sadar kamera waktunya sekarang pindah hunting foto yang tidak sadar kamera biar dikiranya ala-ala foto candid. Untuk foto candidnya sengaja masih dengan figure yang sama biar nantinya bisa belajar menjadi model sekaligus fotografer.

Istirahat Sejenak Sambil Lihat Sana Sini
Puas kelliling-keliling dan foto sana sini tibalah untuk kembali pulang sebelum matahari terbenam. Kami semua kembali dengan beriringan seperti biasa namun berkendara dengan baik tanpa harus merampas hak pengguna jalan lainnya.

Bermula dari rencana yang ala kadarnya, akhirnya berujung pada keinginan bersama untuk touring tipis-tipis ke daerah Mojokerto. Dari pilihan berbagai tempat tujuan disana ternyata sepakat untuk ke Air Terjun Dlanggu Trawas. Rencana dan tujuan telah ditentukan dan seperti biasa hari H nya jatuh pada waktu weekend. Mengingat rencana touring tipis-tipis itu melibatkan banyak teman jadi weekendlah yang paling tepat waktunya.

Seiring berjalannya waktu, hari yang telah ditentukan untuk touring tipis sudah tiba dan pagi-pagi kami saling kabar supaya nantinya tidak terlalu siang keberangkatannya. Seperti rencana jalan-jalan sebelumnya seringkali waktunya molor dan keberangkatannya siang. Mangkanya untuk meminimalisir hal tersebut pagi-pagi kami sudah saling kabar dan mengumpulkan teman-teman yang lainnya. Singkat kata singkat cerita semuanya sudah berkumpul dan langsung saja mulai perjalannya menuju trawas mojokerto.

Lokasi air terjun dlundung trawas,



Waktu itu jalur yang kami pilih sengaja melewati pacet dengan menelusuri hutan dengan tipe jalan yang naik turun. Di jalur ini mata kita akan dimanjakan dengan hijaunya pepohonan dan diiringi suara merdu dari fauna penghuni hutan. Selain itu di jalur ini kalian juag akan menemukan tempat nongkrong yang hits yaitu di sebuah jembatan yang lokasinya berada ditengah perjalanan antara pacet dan trawas.  Dari sinilah kita memutuskan untuk berhenti sejenak melepas lelah sambil menunggu beberapa teman lainnya. Sambil memanfaatkan waktu yang ada tentunya dokumentasi terlebih dahulu.

Air terjun dlundung trawas mojokerto
Di Jalur Pacet - Trawas
Selesai mendokumentasikanya, perjalannyapun berlanjut kembali. Selang beberapa menit kemjdian sampai juga di air terjun dlundung yang berlokasi di Desa Kemloko Kec. Trawas.

Memasuki lokasi wisata ini waktu itu dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 10.000 dan parkir kendaraan Rp 2.000. Untuk lokasi air terjunnya tidak jauh dari area parkir sekitar 200 m, jadi cukup berjalan beberapa menit saja kita sudah sampai di lokasi air terjunnya.

Disana lingkungannya masih cukup asri dan airnya juga cukup jernih dengan aliran air yang tidak bergitu deras. Namun sayangnya untuk kesadaran para pengunjungnya masih sangat minim sehingga masih terdapat banyak sampah-sampah yang berserakan di lokasi dan terdapat juga aksi vandalisme yang mengurangi keindahan tempat wisata ini.

Jumlah pengunjungnya waktu itu memang lumayan banyak karena bertepatan dengan weekend. Karena banyaknya pengunjung disana jadi untuk spot-spot yang pas sudah dipenuhi pengunjung sehingga dekumentasinya ala kadarnya  saja yang penting tetap eksis.

Touring tipis ke air terjun dlundung mojokerto
Perfotoan Dulu di Dlundung

Touring tipis ke air terjjn dlundung mojokerto
Lanjut Lagi
Selesai perfotoan sadar kamera waktunya sekarang pindah hunting foto yang tidak sadar kamera biar dikiranya ala-ala foto candid. Untuk foto candidnya sengaja masih dengan figure yang sama biar nantinya bisa belajar menjadi model sekaligus fotografer.

Istirahat Sejenak Sambil Lihat Sana Sini
Puas kelliling-keliling dan foto sana sini tibalah untuk kembali pulang sebelum matahari terbenam. Kami semua kembali dengan beriringan seperti biasa namun berkendara dengan baik tanpa harus merampas hak pengguna jalan lainnya.

Related Posts:

Akhirnya Sampai Juga di Pascal Food Market Bandung

April 2017
Kemajuan tehnologi yang terus berkembang sangat membantu memudahkan segala sesuatu yang kita butuhkan saat ini. Salah satunya adalah untuk mencari dan menemukan suatu lokasi yang sebelumnya belum pernah kita datangi. Aplikasi GPS ataupun google maps merupakan bentuk kemajuan teknologi yang kini sering digunakan banyak orang untuk mempermudah pencarian lokasi tertentu. Dan dari banyaknya orang tersebut salah satunya adalah saya.

Sudah cukup lama aplikasi GPS berperan membantu memudahkan pencarian lokasi-lokasi yang dimaksud. Namun sekedar saran bahwa kalau menggunakan GPS sebaiknya tetap bertanya karena hal itu bisa sangat membantu anda. Bertanya disini yang dimaksud adalah bertanya pada warga sekitar, bukan bertanya ke social media. Hal ini meminimalisir agar peribahasa  "Malu Bertanya Sesat Dijalan" tidak akan kalian alami di suatu perjalanan nantinya

Peribahasa tersebut ternyata pada akhirnya saya alami. Waktu itu ketika keliling Kota Bandung memang bertujuan untuk mencari tempat-tempat kuliner yang hits disana. Dengan bantuan GPS lokasi Pascal Food Market ditunjukkan di lokasi berikut:



Dari informasi diatas lokasi Pascal Food Market sudah muncul, kemudian GPS mulai dinyalakan dan dari sinilah awal dari terjadinya jalan-jalan keliling sekitar lokasi.

Mengacu pada petunjuk yang ada bahwa jalan terdekat dari Pascal Food Market berada di seberang rel kereta api melewati jl. Industri sebelah timur. Pertama melewati jalur tersebut terlihat biasa-biasa saja, namun ketika mengikuti jalur tersebut mulailah ada rasa bimbang karena jalur tersebut melewati daerah pemukiman padat penduduk dengan kondisi jalan yang tidak begitu lebar. Dari sini sebelum semakin jauh saya memutuskan untuk balik arah dan mengambil dari jalur lain.

Jalur kedua saat itu melewati jl. Kebon Jati - jl. Arjuna - jl. Industri. Berjalan mengikuti jalur tersebut masih aman-aman saja dan ternyata jalur alternatif tersebut yang ada di GPS mengarah ke pemukiman padat penduduk lagi. Disini saya mencoba untuk masuk lebih jauh, lebih jauh, dan akhirnya lama kelamaan bertemu di gang buntu. Fix kalau akhirnya tersesat karena jalur kedua ini juga sama seperti jalur sebelumnya.

Menganilisis dari kedua kesalahan tersebut akhirnya kami kembali ke arah jl. Pasirkaliki, disini terlihat cuma ada satu jalan tetapi jalan itu tidak begitu menyakinkan karena menuju ke arah hotel. Sebelum beranjak lebih lanjut, kita memutuskan untuk nekat saja masuk dan sudah mempersiapkan segala kemungkinannya. Mulai masuk ke area hotel dengan tetap melihat di GPS dan ternyata setelah dua kali salah jalur akhirnya sampai juga dilokasi yang kami cari yaitu Pascal Food Market.

Pascal food market bandung
Pascal Food Market Bandung
Disana waktu itu fasilitas untuk parkir kendaraan roda dua memang masih ala kadarnya mungkin karena disana masih ada pembangunan gedung jadinya belum sepenuhnya difasilitasi. Sedangkan untuk di area Food Marketnya sendiri sudah sangat lengkap kulinernya dan design eksteriornya kekinian banget.

Pascal Food Market Bandung
Pascal Food Market Bandung

Pascal food market bandung
Pascal Food Market Band
Sampai di Pascal Food Market ternyata tidak satupun kuliner yang ada disana kami coba, mungkin karena sudah terlalu lama lelah putar-putar sebelumnya sehingga nafsu makanpun menjadi berkurang. Selain itu dari list harganya juga cukup menjadi pertimbangan jadinya di disana hanya sekedar berkeliling lokasi dan mengabadikannya beberapa moment saja.

Oh iya sebelumnya saya juga mau memberitahukan kalau alasan tidak bertanya kepada warga disana dikarenakan waktu itu kesulitan komunikasi maklumlah disana kan mayoritas menggunakan bahasa sunda, berbeda dari bahasa sehari-hari saya yang menggunakan bahasa jawa. Tetapi itulah yang dicari dimana kita bisa lebih mengenal tentang keberagaman bangsa ini.

Kemajuan tehnologi yang terus berkembang sangat membantu memudahkan segala sesuatu yang kita butuhkan saat ini. Salah satunya adalah untuk mencari dan menemukan suatu lokasi yang sebelumnya belum pernah kita datangi. Aplikasi GPS ataupun google maps merupakan bentuk kemajuan teknologi yang kini sering digunakan banyak orang untuk mempermudah pencarian lokasi tertentu. Dan dari banyaknya orang tersebut salah satunya adalah saya.

Sudah cukup lama aplikasi GPS berperan membantu memudahkan pencarian lokasi-lokasi yang dimaksud. Namun sekedar saran bahwa kalau menggunakan GPS sebaiknya tetap bertanya karena hal itu bisa sangat membantu anda. Bertanya disini yang dimaksud adalah bertanya pada warga sekitar, bukan bertanya ke social media. Hal ini meminimalisir agar peribahasa  "Malu Bertanya Sesat Dijalan" tidak akan kalian alami di suatu perjalanan nantinya

Peribahasa tersebut ternyata pada akhirnya saya alami. Waktu itu ketika keliling Kota Bandung memang bertujuan untuk mencari tempat-tempat kuliner yang hits disana. Dengan bantuan GPS lokasi Pascal Food Market ditunjukkan di lokasi berikut:



Dari informasi diatas lokasi Pascal Food Market sudah muncul, kemudian GPS mulai dinyalakan dan dari sinilah awal dari terjadinya jalan-jalan keliling sekitar lokasi.

Mengacu pada petunjuk yang ada bahwa jalan terdekat dari Pascal Food Market berada di seberang rel kereta api melewati jl. Industri sebelah timur. Pertama melewati jalur tersebut terlihat biasa-biasa saja, namun ketika mengikuti jalur tersebut mulailah ada rasa bimbang karena jalur tersebut melewati daerah pemukiman padat penduduk dengan kondisi jalan yang tidak begitu lebar. Dari sini sebelum semakin jauh saya memutuskan untuk balik arah dan mengambil dari jalur lain.

Jalur kedua saat itu melewati jl. Kebon Jati - jl. Arjuna - jl. Industri. Berjalan mengikuti jalur tersebut masih aman-aman saja dan ternyata jalur alternatif tersebut yang ada di GPS mengarah ke pemukiman padat penduduk lagi. Disini saya mencoba untuk masuk lebih jauh, lebih jauh, dan akhirnya lama kelamaan bertemu di gang buntu. Fix kalau akhirnya tersesat karena jalur kedua ini juga sama seperti jalur sebelumnya.

Menganilisis dari kedua kesalahan tersebut akhirnya kami kembali ke arah jl. Pasirkaliki, disini terlihat cuma ada satu jalan tetapi jalan itu tidak begitu menyakinkan karena menuju ke arah hotel. Sebelum beranjak lebih lanjut, kita memutuskan untuk nekat saja masuk dan sudah mempersiapkan segala kemungkinannya. Mulai masuk ke area hotel dengan tetap melihat di GPS dan ternyata setelah dua kali salah jalur akhirnya sampai juga dilokasi yang kami cari yaitu Pascal Food Market.

Pascal food market bandung
Pascal Food Market Bandung
Disana waktu itu fasilitas untuk parkir kendaraan roda dua memang masih ala kadarnya mungkin karena disana masih ada pembangunan gedung jadinya belum sepenuhnya difasilitasi. Sedangkan untuk di area Food Marketnya sendiri sudah sangat lengkap kulinernya dan design eksteriornya kekinian banget.

Pascal Food Market Bandung
Pascal Food Market Bandung

Pascal food market bandung
Pascal Food Market Band
Sampai di Pascal Food Market ternyata tidak satupun kuliner yang ada disana kami coba, mungkin karena sudah terlalu lama lelah putar-putar sebelumnya sehingga nafsu makanpun menjadi berkurang. Selain itu dari list harganya juga cukup menjadi pertimbangan jadinya di disana hanya sekedar berkeliling lokasi dan mengabadikannya beberapa moment saja.

Oh iya sebelumnya saya juga mau memberitahukan kalau alasan tidak bertanya kepada warga disana dikarenakan waktu itu kesulitan komunikasi maklumlah disana kan mayoritas menggunakan bahasa sunda, berbeda dari bahasa sehari-hari saya yang menggunakan bahasa jawa. Tetapi itulah yang dicari dimana kita bisa lebih mengenal tentang keberagaman bangsa ini.

Related Posts:

Malam Singkat di Paralayang Gunung Banyak Dengan Menikmati Keindahan Kota Batu Malang Dari Ketinggian

April 2017
Malang lagi, Batu lagi dan seterusnya. Dua daerah inilah yang semakin hari semakin hits di media sosial khusunya untuk potensi wisatanya. Sedikit banyak bahkan cenderung banyak sekali jika kita menyebutkan tentang keindahan dua daerah tersebut. Mungkin sudah sekitar 10x lebih mengunjunginya dari mulai tahun 2007an sampai sekarang. Banyak kisah dan kesan yang didapat ketika berada ataupun menuju kesana. Dari beberapa kisah dan kesan itu, kini Keindahan Kota Batu Malam Hari yang saya lihat dan rasakan dari ketinggian di lokasi wisata paralayang gunung banyak. Untuk lebih jelasnya cerita dan gambar di bawah ini yang akan berbicara.

Keindahan kota batu malang dari ketinggian gunung banyak
Kota Batu Malang dari Ketinggian
Sebelum sampai di atas Gunung Banyak, awal mulanya perjalanan kesana sekedar obrolan biasa dan cenderung tidak pentinglah. Namun dari obrolan yang tidak penting muncul ide untuk jalan-jalan rame-rame dan kebetulan pada waktu itu teman-teman pada di rumah semua. Sekedar obrolan biasa itu akhirnya menghasilkan satu keputusan mufakat untuk travelling dengan memanfaatkan jasa rental mobil yang ada namun untuk tujuannya masih berupa rumusan belum sampai pada tahap final.

Singkat cerita kendaraan sudah didapat dan anggota travelling sudah memenuhi kuota akhirnya mulailah perjalannya. Di dalam perjalanan munculah kegelauan dikarenakan tujuannya yang belum juga menemui titik temu. Masing-masing anggota di dalam mobil berargumen dari tujuan Banyuwangi, Trenggalek, Probolinggo, dan berujung pada satu kesepakatan bersama yang memutuskan kalau tujuannya adalah Kota Batu Malang tepatnya ke Wisata Paralayang di Gunung Banyak.

Perjalanan pada itu memanfaatkan jalur di bagian barat dengan melewati Mojokerto, Jombang, Pujon, dan Kota Batu. Ditengah-tengah perjalanan armada kami membutuhkan asupan tenaga dan berhentilah di salah satu stasiun pengisian bahan bakar di daerah Kab. Jombang. Sambil menunggu tentunya tidak terlupakan untuk mengabadikan moment travelling, otw, jalan-jalan ataupun apalah sebutannya yang penting eksis dulu biar hits. Wkwkwkwkwk

Malam hari di gunung banyak
Di Sekitar SPBU
Bahan bakar sudah terisi dokumen foto dan sosial media sudah terisi berlanjut lagi meneruskan travelling ke Wisata Paralayang Gunung Banyak Kota Batu sambil menikmati perjalanan tentunya. Oh iya pada waktu itu anggota jalan-jalannya 9 orang. Anggota memang sengaja dimaksimalkan untuk membantu menekan biaya serendah dan sebersahabat mungkin dengan kantong.

Menempuh perjalanan beberapa Km dan beberapa Jam perjalanan tidak terasa matahari sudah tidak menampakkan dirinya dan hawa dingin Kota Batu mulai terasa. Waktu itu memang sengaja kami tidak menyalakan AC mobil karena ingin merasakan hawa dingin yang dihasilkan oleh alam dan udara sejuk yang menemani selama perjalanan di kawasan Pujon.

Malam haripun tiba dan tiba pulalah waktu untuk mengisi perut sambil mengistirahatkan moda transportasi kami agar nantinya kuat untuk melintasi jalur menuju Gunung Banyak. Waktu itu kami makan di Soto Poedjon Mbah Dju yang sudah melegenda sejak tahun 1959. Padahal sebenarnya ke tempat legenda ini merupakan suatu ketidaksengajaan.
Soto poedjon mbah dju
Soto Poedjon Legenda Mbah Dju Sejak 1959
Isi perut, tenaga, armada kini sudah kembali dan siap untuk perjalanan berat untuk melintasi Gunung Banyak menuju tempat paralayang.

Tanjakan demi tanjakan dan belokan demi belokan berlalu berujung pada pemberhentian masuk kawasan paralayang. Perjalananpun sampai di tempat tujuan dan mulailah mempersiapkan segala kebutuhan untuk mengabadikan setiap moment nantinya di atas sana. Pertama melihat disekeliling tampak kabut mulai berdatangan dan tentunya sedikit kecewa karena ekspetasi tidak sesuai dengan realita. Namun hal itu tidak menyurutkan niat kita untuk melihat keindahan Kota Batu dan mulailah keliling tidak jelas sambil menahan dinginnya hawa di Kota Batu dari ketinggian.

Sabar menanti kabut menghilang, sabar menunggu angin datang dan akhirnya sabar itu membuahkan hasil. Perlahan-perlahan keindahan Kota Batu Malam hari dari atas Gunung Banyak mulai menampakkan diri dan jujur pada waktu sempat terdiam antara kagum, bahagia, bangga semua menjadi satu selama beberapa menit.

Keindahan kota batu di malam hari dari gunung banyak
Keindahan Kota Batu di Malam Hari
Setelah beberapa menit terdiam lanjut mengabadikan keindahan luas dan gemerlapnya Kota Batu Malang. Kesempatan inilah yang memang ditunggu-tunggu sejak kabut tebal menyelimuti Gunung Banyak.

Keindahan kota batu pada malam hari dari gunung banyak
Teruslah Berkibar Sang Saka Merah Putih

Kota batu malang pada malam hari dari ketinggian
Lanjut Pernarsisan Rame-Rame
Puas berfoto dan memandang keindahan Kota Batu ternyata belum juga memuaskan kami untuk travelling dan akhirnya perjalan berlanjut ke Alun-Alun Kota Batu. Mampir sejenak ke Alun-Alun Kota Batu bertujuan untuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan kembali perjalanan untuk pulang.
Alun-alun kota batu malang
Alun-Alun Kota Batu
Namun tentunya tidak ketika berada di Alun-Alun Kota Batu jangan sampai melewatkan kuliner Pos Ketan yang melegenda. 

Tidak terasa waktu sudah semakin larut dan perjalanan keliling Kota Batu waktu itu ditutup dengan perjalanan pulang kembali melewati arah timur dengan melalui Kab Pasuruan dan sampai bertemu lagi di episode-episode perjalanan travelling lainnya.

Malang lagi, Batu lagi dan seterusnya. Dua daerah inilah yang semakin hari semakin hits di media sosial khusunya untuk potensi wisatanya. Sedikit banyak bahkan cenderung banyak sekali jika kita menyebutkan tentang keindahan dua daerah tersebut. Mungkin sudah sekitar 10x lebih mengunjunginya dari mulai tahun 2007an sampai sekarang. Banyak kisah dan kesan yang didapat ketika berada ataupun menuju kesana. Dari beberapa kisah dan kesan itu, kini Keindahan Kota Batu Malam Hari yang saya lihat dan rasakan dari ketinggian di lokasi wisata paralayang gunung banyak. Untuk lebih jelasnya cerita dan gambar di bawah ini yang akan berbicara.

Keindahan kota batu malang dari ketinggian gunung banyak
Kota Batu Malang dari Ketinggian
Sebelum sampai di atas Gunung Banyak, awal mulanya perjalanan kesana sekedar obrolan biasa dan cenderung tidak pentinglah. Namun dari obrolan yang tidak penting muncul ide untuk jalan-jalan rame-rame dan kebetulan pada waktu itu teman-teman pada di rumah semua. Sekedar obrolan biasa itu akhirnya menghasilkan satu keputusan mufakat untuk travelling dengan memanfaatkan jasa rental mobil yang ada namun untuk tujuannya masih berupa rumusan belum sampai pada tahap final.

Singkat cerita kendaraan sudah didapat dan anggota travelling sudah memenuhi kuota akhirnya mulailah perjalannya. Di dalam perjalanan munculah kegelauan dikarenakan tujuannya yang belum juga menemui titik temu. Masing-masing anggota di dalam mobil berargumen dari tujuan Banyuwangi, Trenggalek, Probolinggo, dan berujung pada satu kesepakatan bersama yang memutuskan kalau tujuannya adalah Kota Batu Malang tepatnya ke Wisata Paralayang di Gunung Banyak.

Perjalanan pada itu memanfaatkan jalur di bagian barat dengan melewati Mojokerto, Jombang, Pujon, dan Kota Batu. Ditengah-tengah perjalanan armada kami membutuhkan asupan tenaga dan berhentilah di salah satu stasiun pengisian bahan bakar di daerah Kab. Jombang. Sambil menunggu tentunya tidak terlupakan untuk mengabadikan moment travelling, otw, jalan-jalan ataupun apalah sebutannya yang penting eksis dulu biar hits. Wkwkwkwkwk

Malam hari di gunung banyak
Di Sekitar SPBU
Bahan bakar sudah terisi dokumen foto dan sosial media sudah terisi berlanjut lagi meneruskan travelling ke Wisata Paralayang Gunung Banyak Kota Batu sambil menikmati perjalanan tentunya. Oh iya pada waktu itu anggota jalan-jalannya 9 orang. Anggota memang sengaja dimaksimalkan untuk membantu menekan biaya serendah dan sebersahabat mungkin dengan kantong.

Menempuh perjalanan beberapa Km dan beberapa Jam perjalanan tidak terasa matahari sudah tidak menampakkan dirinya dan hawa dingin Kota Batu mulai terasa. Waktu itu memang sengaja kami tidak menyalakan AC mobil karena ingin merasakan hawa dingin yang dihasilkan oleh alam dan udara sejuk yang menemani selama perjalanan di kawasan Pujon.

Malam haripun tiba dan tiba pulalah waktu untuk mengisi perut sambil mengistirahatkan moda transportasi kami agar nantinya kuat untuk melintasi jalur menuju Gunung Banyak. Waktu itu kami makan di Soto Poedjon Mbah Dju yang sudah melegenda sejak tahun 1959. Padahal sebenarnya ke tempat legenda ini merupakan suatu ketidaksengajaan.
Soto poedjon mbah dju
Soto Poedjon Legenda Mbah Dju Sejak 1959
Isi perut, tenaga, armada kini sudah kembali dan siap untuk perjalanan berat untuk melintasi Gunung Banyak menuju tempat paralayang.

Tanjakan demi tanjakan dan belokan demi belokan berlalu berujung pada pemberhentian masuk kawasan paralayang. Perjalananpun sampai di tempat tujuan dan mulailah mempersiapkan segala kebutuhan untuk mengabadikan setiap moment nantinya di atas sana. Pertama melihat disekeliling tampak kabut mulai berdatangan dan tentunya sedikit kecewa karena ekspetasi tidak sesuai dengan realita. Namun hal itu tidak menyurutkan niat kita untuk melihat keindahan Kota Batu dan mulailah keliling tidak jelas sambil menahan dinginnya hawa di Kota Batu dari ketinggian.

Sabar menanti kabut menghilang, sabar menunggu angin datang dan akhirnya sabar itu membuahkan hasil. Perlahan-perlahan keindahan Kota Batu Malam hari dari atas Gunung Banyak mulai menampakkan diri dan jujur pada waktu sempat terdiam antara kagum, bahagia, bangga semua menjadi satu selama beberapa menit.

Keindahan kota batu di malam hari dari gunung banyak
Keindahan Kota Batu di Malam Hari
Setelah beberapa menit terdiam lanjut mengabadikan keindahan luas dan gemerlapnya Kota Batu Malang. Kesempatan inilah yang memang ditunggu-tunggu sejak kabut tebal menyelimuti Gunung Banyak.

Keindahan kota batu pada malam hari dari gunung banyak
Teruslah Berkibar Sang Saka Merah Putih

Kota batu malang pada malam hari dari ketinggian
Lanjut Pernarsisan Rame-Rame
Puas berfoto dan memandang keindahan Kota Batu ternyata belum juga memuaskan kami untuk travelling dan akhirnya perjalan berlanjut ke Alun-Alun Kota Batu. Mampir sejenak ke Alun-Alun Kota Batu bertujuan untuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan kembali perjalanan untuk pulang.
Alun-alun kota batu malang
Alun-Alun Kota Batu
Namun tentunya tidak ketika berada di Alun-Alun Kota Batu jangan sampai melewatkan kuliner Pos Ketan yang melegenda. 

Tidak terasa waktu sudah semakin larut dan perjalanan keliling Kota Batu waktu itu ditutup dengan perjalanan pulang kembali melewati arah timur dengan melalui Kab Pasuruan dan sampai bertemu lagi di episode-episode perjalanan travelling lainnya.

Related Posts: